Pages

STOP! Produk Palsu

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemalsuan berbagai produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik terkenal di Indonesia termasuk sulit diberantas. Pasalnya, hingga kini, Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) tidak mengetahui data tindakan hukum yang dilakukan aparat mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan.
Oleh sebab itu, Ketua Umum MIAP Widyaretna Buenastuti dalam keterangan pers seusai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (19/5/2010) siang, menyatakan, pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat untuk tidak membeli produk-produk palsu yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa konsumen.
"Kami ingin melakukan kampanye secara nasional dengan preventif agar konsumen tidak membeli atau mengonsumsi produk-produk palsu berbagai obat-obatan, makanan, dan kosmetik. Jadi, itu yang akan kami gaungkan," kata Widya.
Widya mengatakan, pihaknya mengajak Wapres Boediono bersama-sama melakukan kampanye dan menjadikan Wapres sebagai ikon dalam kampanye antipemalsuan tersebut.
Sebelumnya, Widya menyatakan, selain faktor kultur dan nilai keekonomian yang menjadi penyebab terjadinya pemalsuan terhadap produk-produk terkenal, juga faktor penegakan hukum yang kurang.
Terkait keinginan MIAP menjadikan Wapres Boediono sebagai ikon dalam kampanye nasional melawan pemalsuan, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, Wapres akan mengkaji lebih dulu tawaran tersebut.
Kajian dilakukan oleh para staf dan deputinya. MIAP adalah organisasi yang menghimpun 13 perusahaan asing dan lokal yang produk-produknya sering dipalsukan. Organisasi ini berupaya mencegah terjadinya pemalsuan yang merugikan usaha mereka.
sumber: kompas.com

Komentar:
sangat setuju sekali dengan program anti produk palsu, karena ini sangat merugikan semua pihak, mulai dari produsen yang memproduksi produk tersebut, pemerintah bahkan para user (pengguna).

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar